MAJUS, HERODES DAN TAPTENG
- Kamis, 22 Des 2022 - 20:35 WIB
- dibaca 537 kali
LOBUTUA, BENTENGTAPANULI– “Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” (Matius 2:12), inilah tema natal yang dikeluarkan KWI dan PGI untuk natal 2022. Tema natal ini, sangat menarik untuk direfleksikan khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Kebetulan Natal Oikumene Pemkab Tapteng tahun 2022 diadakan di Lobu Tua, Kecamatan Andam Dewi. Lobutua sendiri yang berdekatan dengan Barus, dalam catatan para sejarawan Kristen dianggap sebagai daerah penting masuknya Kekristenan ke Nusantara pada abad ketujuh.
oleh Disman Sihombing
Wakil Ketua BP Pemilu DPC PDI Perjuangan Tapanuli Tengah (Lobu Tua,15/12/2022).
Di Lobutua diyakini ada sebuah Gereja Nestorian yang terkubur. Ini menjadi sebuah rangkaian kisah, bahwa Lobutua (Barus) sesungguhnya sudah lama menjadi bagian penyebaran Kekristenan.
Pada masa kepemimpinan Bupati Bonaran Situmeang, daerah Barus pernah diwacanakan menjadi tempat wisata rohani, untuk menegaskan kembali bahwa Barus adalah kota yang sangat penting di masa lalu.
Untuk mengembangkan gagasan ini, Bonaran sendiri mencoba membangun kontruksi sejarah keterkaitan kemenyan yang dibawa tiga Majus dari Timur sebagai persembahan untuk bayi Yesus.
Baca: Tak Kuat Menanjak di Jalinsum Barus-Manduamas, Mobil L300 Ateret, Lalu Terbakar
Baca: Pembentukan Provinsi Tapanuli adalah Gerakan Pembebasan dari Primordialisme
Kemenyan adalah tanaman endemik di pedalaman Tapanuli. Karena Barus adalah daerah perdagangan di masa lalu, maka bisa jadi kemenyan dari Tapanuli itulah yang dibawa sebagai persembahan untuk bayi Yesus.
Apakah mungkin salah satu raja pembawa persembahan itu dari Barus? Hehee… ini mungkin pertanyaan para pecinta ilmu cocoklogi.