MAJUS, HERODES DAN TAPTENG

Share this:
BMG
Disman Sihombing, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Tapanuli Tengah.

Herodes yang berusaha mati-matian dengan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya, termasuk memeras semua pegawainya tidak mau kehilangan kekuasaannya. Karena ketakutan mendengar raja baru sedang lahir, ia berencana membunuh bayi raja baru itu. Soal membunuh, Herodes sudah biasa melakukannya.

Satu hal tidak dipahami Herodes, bahwa Yehuda Baru akan segera terwujud. Karena itulah, melalui malaikat kaum Majus diingatkan untuk tidak kembali ke Herodes, mereka harus pulang ke negerinya melalui jalan lain.

Kembali ke Herodes, berarti, kembali ke masa penuh penderitaan. Masa dimana kekuasaan dipertontonkan dengan sangat angkuh, arogan dan penuh kebengisan.

Juga masa dimana korupsi merajalela dan intimidasi menjadi strategi licik membungkam lawan politik. Rakyat dibuat mainan, pejabat istana diperas habis-habisan.

Istana Herodes sangat megah, sementara rumah para pegawainya sangat memprihatinkan. Bahkan sejak Herodes memerintah, para pegawai yg sebelumnya pulang kerja membawa cuan, kini sebaliknya pulang membawa tagihan.

Kecemasan dan ketakutan Herodes mendengar kelahiran raja baru makin hari membesar. Demi mempertahankan kekuasaan, segala cara ditempuhnya, mungkin juga semua dukun sudah didatanginya. Karena kaum Majus tak kembali kepadanya ia membunuh semua bayi di Betlehem, sebuah tindakan amat kejam demi kekuasaan.

‘Kita’ adalah salah seorang Majus yang membawa kemenyan ke raja baru itu. Kita adalah orang yang gembira dan penuh sukacita menantikan kedatangan raja baru, untuk Yehuda Baru.

BacaAnak Mantan Wali Kota dan Anak Mantan Bupati Bertarung di Pilkada Tapsel

BacaDesa Hutatinggi di Samosir Raih Desa Wisata Terbaik

Kita harus kembali ke negeri kita ‘Tapteng’ dengan jalan baru. Jangan kembali lagi ke Herodes, Sang penguasa korup penuh intimidasi.

Selamat merayakan natal, selamat kembali ke Yehuda Baru. Pulanglah melalui jalan lain.

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: