Benteng Tapanuli

Pria Kelahiran Tapanuli Utara Ini Diusulkan Jadi Mendikbud

Prof Dr Syawal Gultom MPd

MEDAN, BENTENGTAPANULI.com – Universitas Negeri Medan (Unimed) mengusulkan putra terbaik asal Provinsi Sumatera Utara, Prof Dr Syawal Gultom MPd menjadi calon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kabinet pada kepemimpinan Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.

Diketahui, pasca Pemilu 2019 lalu, nama-nama yang layak masuk ke dalam kabinet di pemerintahan mendatang sudah ramai beredar.

BACA: Prabowo Bisa Saja Mengajak Maruarar Sirait Jadi Menteri

Dan, satu nama mulai muncul dari kalangan kampus, yakni dari Universitas Negeri Medan (Unimed) yang menyodorkan nama Syawal Gultom. Diketahui bahwa pria kelahiran Tapanuli Utara, 3 Februari 1962 silam ini adalah mantan pejabat eselon satu di era Menteri Pendidikan Mohamad Nuh.

“Wacana ini cukup beralasan karena semua aspek yang dibutuhkan untuk seorang menteri sudah melekat pada figur Syawal Gultom,” kata Dosen Akuntansi dan Sektor Publik Universitas Negeri Medan (Unimed) Azizul Kholis, belum lama ini.

Katanya, Unimed menyambut baik dan terus mengumandangkan ke seantero nusantara, agar dukungan moril dari semua pemangku kepentingan pendidikan menjadi lebih meluas dan masif. Selain itu masyarakat pendidikan Indonesia akan menjadi lebih paham tentang pentingnya figur calon menteri.

“Yang akan mengemban tugas pengelolaan sistem pendidikan di Indonesia dengan menempatkan seorang figur menteri yang sesuai dengan bidang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan penguasaan bidang pekerjaannya,” ujar Kholis.

BACA: Isu Perang Dagang Bikin Para Menteri Rapat Mendadak

Ia menyebutkan, dukungan yang diberikan oleh seluruh sivitas akademika Unimed terhadap jajak pendapat yang mengemuka saat ini dengan memunculkan figur Syawal sebagai salah satu nama yang harus diperhitungkan di pentas nasional calon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Menurut Kholis, sekaligus pembuktian, bahwa dukungan ini bukan sebatas wacana ataupun dukungan secara emosional moralitas semata.

Syawal memenuhi unsur variabel dan indikator untuk menduduki jabatan Mendikbud, karena memiliki latar belakang pendidikan mulai S1, S2, sampai S3 di bidang pendidikan.

“Saat ini menyandang gelar Guru Besar juga di bidang pendidikan, dan sepanjang karier profesionalismenya sejak menjadi guru, serta dosen. Masalah pendidikan terus ditekuni dan dihayati Prof Syawal hingga kini,” ucap dia.

Kholis menambahkan, salah satu terobosan brilian dari pemikiran Syawal adalah gagasan kurikulum tahun 2013 dengan menempatkan pendidikan karakter sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Faktor pengalaman Syawal, kata Kholis, juga sudah teruji pada capaian puncak karier tertinggi pada jabatan di Pemerintahan Pusat sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP) Kementerian Pendidikan Nasional di era Menteri Mohamad Nuh.

Kemudian jabatan dua periode sebagai Rektor Unimed, diawali dengan jabatan sebagai Pembantu Rektor 2 Bidang Administrasi, Keuangan dan SDM yang diemban. Ia telah mampu membukukan capaian kinerja dan prestasi tertinggi dengan mewujudkan akreditasi Perguruan Tinggi A bagi Unimed sebagai Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (BLU).

Ditambah lagi berbagai prestasi yang dicapai oleh seluruh sivitas akademika Unimed baik di tingkat lokal, nasional, dan internasional di bawah kepemimpinan Syawal.

“Di bidang organisasi profesi pendidikan dan asosiasi perguruan tinggi, Prof Syawal dipercaya menjadi Ketua/Presiden Asosiasi Perguruan Tinggi LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Indonesia, dengan berbagai ikutan program dan kegiatannya untuk memajukan Perguruan LPTK di Indonesia,” tutup Kholis.