Mahasiswi Nommensen Siantar Asal Tarutung Meninggal Mendadak di Asrama
- Rabu, 20 Mar 2019 - 16:49 WIB
- dibaca 18.502 kali
SIANTAR, BENTENGTAPANULI.com – Suasana di asrama putri Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar mendadak heboh. Salah seorang mahasisiwi di universitas tersebut, Ninganna Lolo Nahampun (20), meninggal mendadak di kamar, Rabu (20/3/2019) pagi.
Informasi diperoleh dari teman-teman kuliah korban, mereka mengetahui bahwa mahasiswi asal Tarutung, tapanuli Utara itu meninggal dunia saat mereka sedang kuliah. Begitu mendengar kabar tersebut, mereka bersama ibu asrama, Yunesti Rajagukguk, mengantar korban ke Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar.
BACA: Sumur Bor PLTP Sarulla Meledak, Satu Karyawan Tewas, Begini Kronologinya
“Kami ga tau, Bang. Kami lagi kuliah dan tiba-tiba dapat kabar kalau Lolo (sapaan akrab korban) sudah meninggal,” ujar Destri Nainggolan, teman sekamar korban.
Namun, setelah diperiksa di rumah sakit, korban jurusan Pendidikan Bahasa Inggris semester 2 ini ternyata sudah tak bernyawa.
Beberapa teman korban yang ditemui di depan Instalasi Jenazah RS Vita Insani mengatakan bahwa korban ditemukan tergeletak di bawah meja belajar. Saat ditemukan, terlihat darah keluar dari telinga.
Teman-temannya juga memastikan bahwa korban tidak pernah punya musuh dan meyakinkan bahwa tidak ada unsur penganiayaan terhadap korban.
“Nggak mungkin lah, Bang (dianiaya). Dia itu baik sekali. Pintar bergaul. Lihat kawannya banyak yang datang,” ujar teman korban yang lain.
Terlihat di depan instalasi jenazah tersebut ada puluhan mahasiswa yang merupakan teman korban. Tak sedikit dari mereka yang menangis tersedu atas kepergian temannya itu, apalagi selama ini korban adalah orang yang asyik diajak bergaul.
BACA: Longsor di Jalan Lintas Siguragura, 2 Warga Meninggal dan 8 Orang Hilang
Mereka juga mengatakan bahwa selama ini korban memang malas makan dan sangat sering minum kopi sachet. “Dia itu memang malas makan nasi, Bang. Terus minum kopi-kopi sachet. Memang, dia sering mengeluh sakit, tapi tak dikasihtau sakit apa,” jelas teman korban yang lain.
Kepala Forensik RSUD Djasamen Saragih dr Reinhard Hutahaean mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan visum luar dan hanya menemukan ada luka lecet di belakang telinga korban. Selanjutnya, tidak dilakukan otopsi atas permintaan keluarga.
Sementara, Kanit Jatanras Polres Siantar Iptu Yuken Saragih yang dikonfirmasi membenarkan bahwa korban ditemukan tergeletak di dalam kamar asrama, dan setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata korban sudah meninggal.
Namun, terhadap korban tidak dilakukan otopsi karena keluarga mengaku pasrah atas kematian korban dan bersedia menandatangani surat pernyataan tidak keberatan dan tidak akan menuntut siapa pun atas kematian korban.