Dua Maskapai Ini akan Buka Rute Penerbangan Silangit-Malaysia
- Rabu, 1 Agu 2018 - 16:20 WIB
- dibaca 402 kali
“Kami berharap penerbangan perdana ini akan sukses. Sebab, poros ini punya potensi yang besar. Kami optimis setelah Malindo dan AirAsia, akan ada banyak lagi maskapai yang masuk,” ujarnya.
Hal serupa dilakukan AirAsia. Maskapai ini tengah melakukan persiapan flight perdana. Pertemuan juga akan digelar Kamis (2/8/2018) pukul 15.00-17.00 WIB. Sejumlah delegasi AirAsia akan hadir mengawali flight perdana, dan penjualan tiket dilaunching Rabu (1/8/2018). Inaugural flight diagendakan 28 Oktober 2018, atau bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Pada rute Kuala Lumpur-Silangit, penerbangan akan dilakukan pada Senin, Rabu, Jumat dan Minggu pada pukul 10.40 waktu setempat. Flight ini menggunakan nomor AK 411. Hari penerbangan yang sama dipilih AirAsia dari Silangit ke Kuala Lumpur, yaitu Senin, Rabu, Jumat dan Minggu pukul 11.25 WIB, flight ini menggunakan nomor AK 412.
“Mengambil momen di hari nasional, inaugural flight ini tentu memiliki makna luar biasa. Kami yakin, kehadiran dua maskapai ini akan membuat Kawasan Danau Toba semakin maju. Sebab, dua maskapai ini juga memiliki jumlah pelanggan yang besar,” ujar Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
Sumarni menambahkan, AirAsia memiliki waktu panjang untuk melakukan berbagai persiapan. “Berbagai persiapan terus dilakukan oleh pihak AirAsia. Mereka memiliki waktu yang cukup panjang untuk mendukung inaugural flight dan penerbangan-penerbangan selanjutnya,” jelas Sumarni lagi.
Hadirnya rute internasional baru di Bandara Silangit diapresiasi oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menerangkan, rute Silangit-Malaysia akan menjelma menjadi poros industri yang besar.
“Kawasan Danau Toba ini luar biasa eksotisnya. Atraksi, aksesibilitas dan amenitasnya bagus. Jumlah arus wisatawan juga sangat positif. Yang dibutuhkan memang koneksi langsung ke mancanegara. Dan, kehadiran Malindo beserta AirAsia akan mempercepat poros utama menuju Silangit menjadi industri dan bisnis yang menggiurkan,” tutup Menpar.