LAT Gelar Workshop Makna Pemberian dan Pemakaian Ulos Bagi Orang Batak Toba

Share this:
Workshop tentang makna pemberian dan juga pemakaian ulos Batak Toba oleh Lembaga Adat Toba Tobasa, Senin (7/10/2019).

TOBASA, BENTENGTAPANULI.com – Lembaga Adat Toba (LAT) Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) menggelar workshop tentang makna pemberian dan juga pemakaian ulos Batak Toba di Gedung Serbaguna HKBP Balige, Kecamatan Balige, Kabupaten Tobasa, Senin (7/10/2019).

Workshop ini menghadirkan narasumber dari tokoh budaya Tobasa Monang Naipospos, pemerhati ulos Masrina Siregar, tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, pemerhati budaya dan juga raja bius yang ada di Tobasa.

BACA: AKBP Agus Waluyo SIK: Saya Salut Sikap Toleransi Suku Batak

Ketua Panitia Darius Pardede mengatakan bahwa workshop itu didasari dari adanya anjuran dari tokoh-tokoh adat se-Tobasa dan pemerhati budaya tentang penggunaan ulos, yang belakangan sudah banyak terkikis karena budaya luar serta menipisnya semangat generasi muda menggunakan ulos.

Sementara, Hot Marulak Simanjuntak menambahkan, bagi masyarakat Toba, adat dan budaya adalah bagian penting dari proses kehidupan sehari-hari yang harus dilestarikan secara berkelanjutan, terutama terkait penggunaan ulos sebagai identitas kearifan lokal.

BACA: Keren! Walikota Palangka Raya Terima Gelar Penghargaan Adat Batak

“Sudah sejak lama bagi masyarakat Batak Toba ulos memiliki makna dan fungsi yang sangat penting. Bahkan dianggap memiliki nilai sakral. Karena itu, apa pun acara adatnya, masyarakat Toba cenderung ada pemberian ulos,” ujarnya.

Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus pun mengapresiasi pelaksanaan workshop ini. Dikatakan, percepatan pembangunan di Tobasa, bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah, terutama terkait dengan budaya.

“Produk-produk budaya dan kesenian kita, khususnya ulos, bagian dari identitas kita dan juga bagian dari kehidupan kita,” ujar Hulman.

BACA: 2 Jenderal Batak Ini Naik Pangkat

“Jika belakangan ini sudah mulai luntur karena kurang kecintaan terhadap penggunaan ulos, makna dan artinya, sudah tepat workshop ini dilakukan saat ini. Harapan kita, hasil dari workshop ini bisa dituliskan agar nantinya bisa diberikan kepada generasi muda,” imbuhnya.

Share this: