Benteng Tapanuli

Serunya Festival Solu Tradisional Tobasa 2018 Bikin Penonton Terpingkal-pingkal 

Peserta solu saat berputar-putar di rute yang telah ditentukan panitia pada Festival Solu Tradisional Tobasa 2018, yang digelar di Tambunan Sunset Beach, Lumban Gaol, Kecamatan Balige, Tobasa, Sabtu (22/9/2018). Tingkah konyol peserta ini membuat pengunjung tertawa terpingkal-pingkal.

BALIGE, BENTENGTAPANULI.com– Pesertanya 105 orang. Ada laki-laki, ada perempuan. Seluruhnya mengenakan perlengkapan laiknya pendayung profesional. Saat peserta berada di garis start, wajah para peserta tampak serius menunggu aba-aba pertandingan dimulai.

Penonton yang berada di sepanjang garis pantai Tambunan Sunset Beach, Lumban Gaol, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), tempat berlangsungnya Festival Solu Tradisional Tobasa 2018, juga tak kalah serius menyaksikan jalannya pertandingan, Sabtu (22/9/2018).

Keriuhan penonton baru memecah tatkala, bendera start dikibarkan. Para penonton pun bersorak mendukung jagoan masing-masing.

Tapi baru beberapa meter dari garis start, para pendayung banyak yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam mendayung solunya (sampannya). Ada yang hanya berputar-putar, sehingga haluan solunya tidak terarah dan tidak bisa melampaui garis finish.

Ada lagi peserta di tengah perlombaan, solu yang didayungnya terbalik dan tidak bisa melanjutkan pelombaannya.

Demikian pula dengan salah satu peserta, sudah nyaris mendekati garis finish akan tetapi karena haluan solunya nyangkut di apung finish, sehingga rivalnya yang sudah berada jauh di belakang, berhasil melampuinya.

Melihat aksi-aksi konyol peserta itu membuat para penonton tertawa terpingkal-pingkal. Termasuk Wakil Bupati Toba Samosir Hulman Sitorus yang hadir untuk membuka acara itu pun ikut tertawa terpingkal-pingkal.

(Baca: Asyik! Pemuda Tobasa Berkesempatan Bekerja di Jepang)

(Baca: Mahasiswa Asal Tobasa Ciptakan Oven ‘Reinkarnasi Andaliman’)

Suasana tegang seketika mencair. Mereka tak lagi fokus mendukung jagoannya, melainkan tertawa-tawa melihat aksi para pendayung yang berputar-putar di tengah danau.

“Saya tidak bisa menahan tawa. Ini menghibur sekali. Bukan hanya saya yang merasakannya, penonton yang lain juga demikian,” ujar Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir Audi Murphy Sitorus, kepada BENTENG TAPANULI (tapanuli.bentengtimes.com).

“Iya pak, baru ini pertama kalinya saya menonton Festival Solu Tradisional, ternyata sangat menghibur rupanya,” timpal seorang pengunjung dari daerah Sigaol, Kecamatan Uluan, Boru Manurung.

“Lain kali bila ada lagi event yang beginian, saya ajak saudara dan teman saya ke sini,” ujarnya, dengan penuh semangat.

(Baca: Kota Barus Diusul Masuk Kawasan Otorita Danau Toba)

(Baca: Seluruh Desa di 8 Kabupaten Kawasan Danau Toba Akan Dialiri Listrik)

Hadir dalam Festival Solu Tradisional Tobasa 2018 tersebut mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Terbit Tarigan, unsur TNI-Polri, Anggota DPRD Tobasa Sabarudhin Tambunan, pegawai Satpol PP, BPBD, Tim SAR, Dinas Kesehatan, warga Setempat, dan ribuan pengunjung.

Exit mobile version