Dapat Kabar Bonaran akan Tiba, Guru Honor Datangi Bandara, Menuntut Uang Kembali

Share this:
Puluhan guru honor menunggui mantan Bupati Tapteng Bonaran Situmeang di Bandara FL Tobing, menuntut agar uang mereka dikembalikan.

TAPTENG, BENTENGTAPANULI.com – Bertubi-tubi persoalan menimpa Mantan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bonaran Situmeang. Pasca bebas dari hukuman yang dijalani atas kasus suap terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, dia kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Dan, ketika terkabar informasi bahwa Bonaran akan mendarat di Bandara FL Tobing, puluhan guru berstatus honorer K2 di Tapanuli Tengah pun langsung mendatangi bandara tersebut, Senin (11/2/2019).

BACA: Baru Bebas dari Kasus Suap, Eks Bupati Tapteng Kembali Ditahan

Mereka membawa poster dan spanduk berisi tuntutan. Seperti yang diungkapkan salah seorang guru honorer K2 asal Sorkam yang mengatakan bahwa dia dan sejumlah guru lainnya datang untuk menagih agar uang mereka dikembalikan. Mereka mengaku, uang tersebut mereka berikan saat mengurus CPNS tahun 2013 lalu.

Dia mengaku sebagai guru kontrak K1 pada masa Bupati Tuani Lumban Tobing. Kemudian, dia menjadi honorer K2 pada masa Bupati Bonaran Situmeang. Saat itu, dirinya memberikan uang Rp53 juta kepada koordinator wilayah yang sudah ditunjuk oleh Bonaran, yang bernama Bakhtiar Simanjuntak.

“Saya menyerahkan uang itu karena dijanjikan akan lulus sebagai PNS dengan syarat yang diminta. Katanya sudah keluar nama saya, tapi katanya ada administrasinya Rp50 juta,” ujarnya.

Dan, ketika ujian, dia kembali dimintai uang sebesar Rp3 juta lagi.

BACA: Tiga Anggota DPRD Tapteng Ditahan Polda, Awaluddin dan Sintong Segera

Dia mengatakan bahwa ada 10 orang lainnya di desanya yang juga menjadi korban penipuan ini.

“Kami di Gotting Mahe rata-rata menyerahkan Rp53 juta. Ada 10 orang, walau memang ada juga yang lolos,” ujarnya.

Guru lainnya yang mengaku Br Silaban mengatakan Ia menduga bahwa uang yang ia serahkan untuk mengurus CPNS saat itu tidak sampai ke tangan Bonaran hingga dia tidak lolos menjadi PNS.

“Kami kalah, mungkin uang gak dikasih ke si Bonaran. Kalau dikasih, kan menangnya kami. Kami menyerahkan uang Rp40 juta. Dan sudah dikembalikan sebagian,”ujarnya.

Sementara, Bonaran Situmeang enggan menjawab pertanyaan wartawan. Dia hanya tergesa-gesa dengan tangan diborgol dan ditutup kain berwarna biru.

“Nanti ya, nanti,” ujarnya singkat.

Share this: