TAPSEL, BENTENGTAPANULI.com – Kehadiran Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Drs Eko Subowo MBA di perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-50 tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (23/7/2018) malam disambut semarak dan kemeriahan. Dalam pesannya, Al-Qur’an disebut sebagai obat untuk menenangkan hati.
MTQN ke-50 berlangsung di Lapangan Bola Kaki Desa Aek Badak Jae, Kecamatan Sayur Matinggi, yang mengikutsertakan 631 orang kafilah dari 14 kecamatan se-Kabupaten Tapanuli Selatan. Tampak betapa antusiasnya warga menghadiri pembukaan event tahunan itu.
Kedatangan Pj Gubsu Eko Subowo disambut Tortor dengan iringan Gordang Sambilan. Usai mendengarkan ayat Al-Qur’an, Eko pun disuguhi tarian konfigurasi ratusan anak muda yang menggambarkan kehidupan bermasyarakat, beragama serta adat budaya setempat yang masih dijunjung tinggi.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat Tapanuli Selatan, selain religious, juga mempertahankan adat istiadat. Ini dibuktikan dengan masyarakat yang kondusif, tidak terpengaruh berita hoax yang dapat memecahkan belah persatuan,” ujarnya.
Atas kondisi tersebut, Eko berterimakasih kepada seluruh masyarakat Tapsel yang terus menjaga persatuan dan kesatuan, termasuk peran Forkopimda yang ikut menciptakan harmonisasi dengan saling berkoordinasi. Apalagi Indonesia akan memasuki tahun politik 2019 yang sudah dimulai tahap awal.
“Kepada seluruh qori dan qoriah agar dapat memelihara kesehatan dan dapat mengikuti kompetisi ini secara sehat dan efektif. Karena juara bukan tujuan akhir. Sebab tujuan akhir yang sesungguhnya untuk menciptakan manusia yang Qurani,” pesan Eko.
Dia juga menyampaikan kepada dewan hakim agar dapat memberikan penilaian yang objektif, sehingga qori-qoriah tidak kecewa.
Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas perhatian Pj Gubsu Eko Subowo.
Dia melaporkan bahwa kegiatan tersebut telah dimulai sejak bulan lalu melalui MTQ tingkat kecamatan. Selanjutnya, diperlombakan untuk tingkat kabupaten dengan yang diawali dengan Pawai Ta’aruf melibatkan 3.800 peserta dan masyarakat sekitar.