PDP Asal Sibolga Meninggal Dunia, Belum Sempat Swab Test

Share this:
Koordinator Penanganan Covid-19 Kota Sibolga Firmansyah Hulu

SIBOLGA, BENTENGTAPANULI.com – Salah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kota Sibolga berinisial BUL (40) meninggal dunia di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Medan, Rabu (29/4/2020) sekira pukul 18.25 WIB.

Diketahui bahwa dua hari sebelumnya, BUL dirujuk dari Kota Sibolga ke Kota Medan untuk mendapatkan perawatan medis atas penyakit TB Paru yang diidapnya sebagimana hasil rontgen, pada Selasa (29/4/2020). Saat itu BUL juga menjalani rapid test dengan hasil reaktif.

BACA: Meninggal di RSUP Adam Malik, PDP Sidimpuan Dikubur di Medan

“BUL dirujuk pada Senin (28/4/2020) malam dan tiba di rumah sakit di Kota Medan pada Rabu (29/4/2020) sekira pukul 06.00 WIB. Sekitar pukul 18.25 WIB, BUL dinyatakan meninggal dunia,” jelas Koordinator Penanganan Covid-19 Kota Sibolga Firmansyah Hulu, dalam siaran persnya, Rabu (30/4/2020) di Aula Nusantara kantor Wali Kota Sibolga.

Firmansyah yang didampingi Juru Bicara Penanganan Covid-19 dan salah seorang perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga mengatakan bahwa BUL sama sekali tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. Beberapa pekan sebelumnya, BUL juga diketahui menjalani perawatan di rumah sakit atas TB paru yang dideritanya.

“Jadi secara logika, BUL tidak mungkin terpapar Covid-19, karena dia tidak memiliki perjalanan keluar kota. Demikian juga di Sibolga belum ada terkonfirmasi Covid-19. Namun hasil rapid test nya, reaktif,” jelas Firmansyah.

Dia kemudian menjelaskan seperti apa hasil rapid test. Katanya, hasil rapid test tidak bisa langsung diputuskan seseorang positif terpapar Covid-19. Sebab dalam rapid test ada istilah positif true dan positif false atau negatif true dan negatif false, yang penegakan diagnosanya harus melalui swab test.

“Karenakan BUL dirujuk dengan status PDP, maka penanganan pemakaman dilakukan dengan Standar Operasi Pelaksanaan (SOP) Covid-19 dan dikebumikan di Simalingkar, Medan,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas (Dinkes) Kesehatan Kota Sibolga ini.

Dikatakan, BUL tidak sempat menjalani swab test karena Viral Transport Media (VTM) di Kota Medan kebetulan habis.

“Satu-satunya yang memastikan apakah BUL positif Covid-19 atau tidak nantinya, dari ibunya, selaku yang menemani almarhum selama ini. Hasil rapid test awal Ibunya, masih negatif,” katanya.

Adapun orang yang kontak langsung dengan BUL sebelum meninggal karena masuk dalam PDP asal Kota Sibolga tersebut ada 16 orang warga Kota Sibolga yang kini terpaksa harus menjalani isolasi dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP).

BACA: Akun Facebook Dosmar Banjarnahor Ungkap Penyebab Meninggalnya Mahasiswa USU asal Humbahas

“Ke 16 orang tersebut terdiri atas keluarga, orang yang mengantar ke rumah sakit dan tenaga medis rumah sakit Sibolga yang menangani,” kata Firmansyah.

Share this: