Mengenaskan, Mobil Jatuh ke Jurang Sedalam 100 Meter, Warga Tomok Tewas

Share this:
BMG
Proses evakuasi korban dari dalam jurang. INSERT: Korban semasa hidup.

SAMOSIR, BENTENGTAPANULI.com – Begitu mengenaskan kecelakaan yang terjadi di Dusun II Desa Maduma, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Selasa (21/7/2020). Satu unit mobil Avanza BK 1932 ZD jatuh ke jurang sedalam 100 meter hingga menewaskan sopir mobil tersebut atas nama Parlindungan Mangihut Tua Gultom (45), yang merupakan warga Desa Tomok Parsaoran, Kecamatan Simanindo.

BACA: Pernikahan Yanto Simbolon-Yanti Lumban Tobing Kandas oleh Kematian, Kecelakaan saat Pulang Kampung

Informasi diperoleh dari Kasat lantas Polres Samosir AKP Syamsul Arifin Batubara, saat itu diketahui bahwa korban hendak memutar arah mobil. Namun, sopir tidak mengetahui bahwa mobil dalam kondisi netral. Saat pedal gas diinjak, mobil tak maju, malah mundur karena kondisi jalan tersebut menurun.

“Pada hari Selasa tanggal 21 Juli 2020 sekira pukul 11.00 WIB, 1 unit mobil Toyota Avanza warna hitam dengan nomor polisi BK 1932 ZD yang dikemudikan korban hendak memutar arah untuk naik ke arah atas jalan. Namun kata, pada saat sopir hendak memutar arah, ia tidak mengetahui bahwa mobil tersebut masih dalam keadaan netral. Sehingga dengan kondisi jalan yang menurun, mobil tersebut langsung masuk ke dalam jurang yang kurang lebih 100 meter,” jelas ,” ujar Kasat Lantas.

Parlindungan sempat keluar dari dalam mobil, namun tidak bisa menyelamatkan diri karena keadaan medan yang terjal dan berbatu. Malah korban yang merupakan alumni Unika Santo Thomas Medan tersebut terbentur ke bebatuan dan berguling ke bawah sehingga mengalami luka pada bagian kepala dan patah kaki dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Selanjutnya masyarakat setempat menghubungi pihak kepolisian untuk mengevakuasi korban dari dalam jurang. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Ambarita,” ujar Kasat Lantas Samosir.

BACA: Kecelakaan Mobil Pribadi vs Pick Up, Supir dan Penumpang Tewas

Ungkapan duka pun mengalir di laman Facebook milik korban dengan nama akun Parlin Gultomhutapea. Ratusan komentar turut berduka cita memenuhi kolom komentar di akun Facebooknya. Beberapa rekan korban mengaku bahwa Palindungan semasa hidupnya adalah orang yang sangat baik dan memiliki banyak teman. Seperti komentar salah seorang rekannya sesama alumni Unika Santo Thomas Medan Jacko Hutahaean. “Sedih kali. Baik kali abang itu,” ujarnya.

Share this: