Ada Objek Wisata Kuburan di Atas Pohon di Samosir, Begini Kisahnya…

Share this:
BMG
Objek wisata di Tomok, Kuburan di Atas Pohon, yang merupakan warisan budaya marga Sijabat.

SAMOSIR, BENTENGTAPANULI.com – Kuburan di atas pohon? Pasti Anda bingung bagaimana itu bisa terjadi, dan di Pulau Samosir pula. Ya, ada objek wisata wariasn budaya yang diproyeksikan menjadi daerah tujuan wisata di kawasan Tomok, Kabupaten Samosir. Objek wisata ini terletak di Lumban Sijabat, Desa Tomok Induk, Kecamatan Simanindo.

BACA: Raih Indonesia Awards 2019, Bupati Samosir Tampil Nyentrik Berbalut Pakaian Adat

Pada launching objek wisata ini, Selasa (17/12/2019), Bupati Samosir Rapidin Simbolon SE MM mengharapkan agar Kuburan di Atas Pohon mampu menarik minat wisatawan yang tentunya akan berdampak baik pada kesejahteraan masyarakat.

Bupati mengatakan, pemerintah tengah fokus dalam pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir, yang termasuk dalam 5 superprioritas pembangunan pariwisata oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terbukti dari berbagai pembangunan fisik dan sumber daya manusia yang terus berlangsung selama beberapatahun ini dan ke depan masih akan terus berlangsung.

Dikatakan, Pemkab Samosir terus menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat agar anggaran dialokasikan ke Samosir. Dan, beberapa permohonan pun terkabulkan, dimana tahun mendatang akan ada renovasi pusat perbelanjaan Tomok, pembangunan trotoar dan waterfront city di sepanjang Tomok.

BACA: Bertemu Bos PLN Sumut yang Baru, Wagub Minta Fokus Bangun Jaringan di Danau Toba

Lebih lanjut disampaikan, Tomok sebagai salah satu pintu gerbang Samosir harus siap pada semua pembangunan dan sumber daya manusianya juga harus siap dalam menyambut wisatawan. Keramahtamahan harus dijunjung tinggi, bagaimana agar wisatawan merasa nyaman berkunjung ke Tomok.

Bupati juga berpesan agar masyarakat Tomok, khususnya, dan masyarakat Samosir umumnya, harus menjaga pembangunan yang telah dilaksanakan. Sebab, pembangunan kepariwisataan tidak akan berjalan baik kalau hanya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah, tetapi harus ada dukungan masyarakat, terutama para pelaku wisata.

Diketahui bahwa Kuburan di Atas Pohon ini adalah warisan budaya marga Sijabat. Menurut Luhut Sijabat, keturunan ke-17 dari Raja Oppu Datu, Kuburan di Atas Pohon merupakan makam dari Raja Oppu Siuluan atau Oppung Gasal, anak kesayangan dari Raja Oppu Datu. Makam ini sudah dibangun sekitar 450 tahun yang lalu. Raja Oppu Datu membangun makam ini untuk mengenang anaknya.

Diceritakan bahwa Raja Oppu Siuluan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan adat istiadat setempat. Ia jatuh cinta dengan istri seorang raja. Akibat perbuatannya, sang Raja melaporkan hal ini kepada Raja Oppu Datu. Namun, Raja Oppu Datu tidak percaya atas tuduhan yang disampaikan kepada anak kesayangannya.

BACA: Wow! TV Rusia Liput Cara Memasak Naniura dan Ombus-ombus di Samosir

Untuk membuktikan kebenarannya, keempat Raja Siopat Ama (Sidabutar, Sijabat, Siadari dan Sidabalok) sepakat membuat pengadilan menurut adat Batak. Dan, digunakanlah senjata sakti Bodil Simadang-adang milik Raja Oppu Datu. Senjata ini dipercaya dapat mengejar orang yang dinyatakan bersalah. Karena kesaktiannya, senjata ini mengenai Raja Oppu Siuluan meski ia telah bersembunyi.

Untuk mengenang kematian anak kesayangannya, Raja Oppu Datu memerintahkan untuk melaksanakan sebuah acara pemakaman. Raja Oppu Siuluan dikubur dalam sebuah peti batu dan di sekitarnya ditanami pohon hariara. Sekitar 350 tahun yang lalu, tumbuh pohon bintatar dan jajabi di dekat peti. Seiring berjalannya waktu, peti tersebut terangkat di atas ketiga pohon tersebut.

Share this: