TOBA, BENTENGTAPANULI.com – Pemberlakuan tatanan kehidupan normal baru dinilai menjadi angin segar bagi industri pariwisata. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan, dari sejumlah survei menunjukkan bahwa Danau Toba menjadi tujuan wisatawan setelah selesai masa pandemi.
BACA: Polemik Lahan antara BPODT dan Warga, Raja Bius Desa Pardamean Sibisa Buka-bukaan
Hal tersebut ia sampaikan dalam paparan digital jarak jauh yang difasilitasi Rumah Karya Indonesia (RKI). Dia mengatakan, survei yang dibuat oleh Alvara Research Center (ARC) menyebutkan bahwa 21 persen masyarakat akan pergi ke tempat wisata setelah masa pandemi selesai.
Namun wisatawan yang akan melakukan perjalanan dan menjadi target pasar adalah wisatawan nusantara yang dapat menjangkau destinasi menggunakan kendaraan dengan mudah karena masih ada kecenderungan wisatawan tidak menggunakan transportasi udara.
“Penyebabnya karena biaya penerbangan cukup mahal dan menakutkan untuk sebagian orang sehingga Danau Toba akan banyak didatangi wisatawan di sekitar Danau Toba sendiri. Contohnya, dari Tarutung ke Parapat,” jelasnya .
Arie mengatakan bahwa dari survei Markplus Turis menyebutkan bahwa nantinya wisatawan akan menyenangi wisata tamasya gunung, rumah tinggal untuk liburan dan wisata pedesaan. Selain itu, yang paling banyak dicari wisatawan adalah kuliner.
BACA: Groundbreaking Toba Caldera Resort: Jangan Mengorbankan Satu Kampung Pun
“Ini bisa menjadi peluang untuk Danau Toba. Kita tinggal membenahi protokol kesehatannya. Karena wisatawan juga tidak menginginkan keramaian dan mencari udara segar. Termasuk mencari akomodasi vila dan resort daripada hotel bertingkat,” katanya.