Ini Artis Papan Atas Yang Akan Tampil di ‘Samosir Music International’ 25 Agustus Mendatang
- Sabtu, 28 Jul 2018 - 20:13 WIB
- dibaca 534 kali
SIANTAR, BENTENGTAPANULI.com– Sejumlah artis papan atas akan tampil di Samosir Music International yang akan digelar di Tuk-Tuk Siadong, Kabupaten Samosir, pada 25 Agustus 2018 mendatang. Event ini merupakan edisi ke-4 sejak awal dimulainya pada tahun 2014 lalu.
Sebanyak 90-an musisi orkestra dari Austria akan didatangkan ke Samosir. Itu atas inisiatif Hermann Delago, sebagai pimpinan orkestra dan Henry Manik sebagai eksekutor.
Adanya dukungan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir menjadikan event ini menjadi bagian dari agenda tahunan Horas Samosir Fiesta.
“Dari tahun ke tahun, pengunjung event ini sangat banyak. Bahkan menjadi salah satu event terbesar di sekitar Danau Toba dengan pengunjung terbanyak,” ungkap Henry Manik, Projek Manejer, kepada BENTENGTAPANULI.com, Sabtu (28/7/2018).
Masih kata Henry, keindahan Samosir, keramahannya, keunikan musik dan budaya Batak, serta keprofesionalan semua tim panitia yang mengurusi event menjadi daya tarik utama para artis mancanegara untuk tampil dalam acara tersebut.
Penampilan Nadine Beiler tahun lalu di Samosir, sangat dikagumi seluruh pengunjung. Karakter vokalnya yang tinggi, indah, dan mampu mengeluarkan ucapan kata-kata terhadap lirik lagu lagu Batak dengan begitu kental persis seperti orang Batak sendiri. Tidak mudah untuk bisa melibatkan artis Eropa se level Nadine Beiler, dan bisa diarahkan untuk membawakan lagu daerah.
Tak hanya ada Nadine, Band pengiring band dari Austria JB’S Band juga akan tampil dalam event tersebut. Sebuah band anak muda, yang semuanya berlatar belakang pendidikan musik dari Conservatorium, dan sudah memiliki banyak aksi panggung di Eropa. Salah satu Flute Player dari Vienna akan ikut dilibatkan untuk memberi sedikit warna dengan tambahan flute atau sulim di aransemen musik JB’S nanti.
Kemudian, ada Kento Friesacher keturunan Jepang-Austria yang biasanya meniup suling India, atau suling klasik nantinya akan memainkan suling Batak walau cara memainkannya cukup beda. Untuk memenuhi itu, Henry Manik memberi satu set seruling Batak untuk dipelajari.
Demikian juga pemain drum dari JB’S Band yang akan memainkan gondang Batak dan beberapa bulan ini sudah dilatih menggunakan gondang batak yang Henry sudah kirimkan ke Austria. Nantinya, mereka ini juga akan berkolaborasi dengan artis dan pencipta lagu Batak, Tongam Sirait.
Selanjutnya, ada pemenang kontest lagu klasik Belanda, Bernadeta Astari juga akan kembali ikut meramaikan event di Samosir nanti. Kali ini, Bernadeta mengajak musisi Violistnya dari Swiss, Ken Lila Ashanty. Ken Lila adalah kelahiran Jakarta, dan telah berhasil mendapatkan Master musiknya di Swiss, dengan Cum Laude. Banyak prestasi yang sudah diraih baik di Asia maupun di Eropa dan juga banyak terlibat di konser musik klasik yang tergolong besar, baik di Indonesia maupun di Eropa.
Mereka nanti akan tampil Trio, bersama Pianist dari Jakarta, Yoshephine Madju, yang tahun lalu juga ikut terjun ke Samosir. Mereka nanti akan menerapkan jenis musik klasik terhadap lagu Batak dan juga lagu-lagu klasik lainnya.
Lalu, ada Viky Sianipar yang sudah sangat dikenal dengan arrangement musiknya yang jenius dan sangat konsen terhadap pengembangan musik lagu Batak. Viky akan hadir di Samosir bersama bandnya dan juga Alsant Nababan sebagai vokalisnya.
Dan yang terakhir, ada Louis Sitanggang yang merupakan vokalis dari Deredia, serta Jajabi Band sebagai musisi daerah yang tinggal di Tuk Tuk.
Secara umum, sambung Henry, untuk mendapatkan artis dari mana saja, ketika ada suatu kewajiban lagu yang harus dibawakan pasti tidak mudah.
“Persiapan akan event ini sudah tergolong rampung, hanya masih terus mencari dukungan ke banyak pihak, mengingat masih minimnya pendanaan yang bisa dikelola. Besar harapan event ini bisa mendapat perhatian yang lebih serius terutama dari pemerintah propinsi dan pusat, agar nantinya event ini bisa tetap digelar dan bisa semakin dikembangkan. Karena event ini sudah tiga kali membuktikan keberhasilannya untuk mendatangkan pengunjung ke Samosir dengan jumlah yang sangat banyak,” beber Henry.
Henry mengaku, pihaknya lebih membutuhkan dukungan yang nyata dibanding hanya dengan ucapan apresiasi, seperti yang disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya setiap tahunnya sebelum dan sesudah event.
“Apalagi daerah ini telah menjadi salah satu daerah prioritas dari pusat, sehingga sangatlah wajar jika event seperti ini bisa mendapat perhatian yang benar dan serius agar bisa selalu berkelanjutan,” jelasnya.
Di sisi lain, tambah Henry, mengingat musibah kapal KM Sinar Bangun dan banyaknya korban di Danau Toba, akan diadakan moment tertentu untuk mengingat sekilas kejadian tersebut.
“Itu sebagai bentuk penghormatan kepada semua korban. Dengan harapan, renungan ini nantinya bisa lebih menyadarkan semua pihak untuk tetap sadar atas perlunya kenyamanan dan keselamatan semua orang, baik di danau, darat atau dimana pun,” katanya.
Henry berharap, pariwisata Samosir makin maju, aman, nyaman dan makin populer ke seluruh dunia. “Karena Samosir Music International memiliki visi misi untuk membawa nama Samosir ke dunia yang lebih luas dan menjadikan event ini sebagai salah satu event bergengsi yang harus diikuti oleh artis-artis baik dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.