Mantap! Anak Sopir Angkot dan Ojol asal Tapanuli Lulus Polri

Share this:
BMG
Keluarga Ronaldo Felix Sianipar, yang lulus seleksi Penerimaan Anggota Polri TA 2018 Polda Jabar.

BOGOR, BENTENGTAPANULI.com– Anak pengemudi angkutan kota (angkot) yang sempat berprofesi sebagai ojek online, lulus dan diterima menjadi anggota Polri. Ronaldo Felix Sianipar, remaja keturunan Tapanuli yang lahir di Jakarta pada 20 November 1998 ini mantap lulus seleksi Penerimaan Anggota Polri TA 2018 Polda Jawa Barat (Jabar).

Saat ini, Ronaldo sedang dididik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Cisarua, Kabupaten Bandung. Prestasi ini membuat orangtua senang dan bahagia. Pasalnya, Ronaldo lulus Polri dengan prestasi sendiri dan tanpa uang sogok.

Ronaldo sebelumnya sempat mengisi waktu dengan bekerja membantu mencari tambahan nafkah untuk kedua orangtuanya menjadi pengemudi ojek online di Cibinong, Kabupaten Bogor.

Putra dari Hiler Sianipar yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi angkutan umum ini mendaftar melalui Polres Bogor.

Di mata kedua orangtuanya, sosok Ronaldo merupakan sosok remaja yang ulet, jujur dan pekerja keras.

(Baca: Dua Maskapai Ini akan Buka Rute Penerbangan Silangit-Malaysia)

Sejak menempuh pendidikan di SDN Bedahan dan lulus pada 2011, Ronaldo kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di SMPN 4 Cibinong. Selanjutnya, Ronaldo lulus tahun 2017 setelah mengenyam pendidikan selama tiga tahun di SMA Negeri 4 Cibinong.

Sebagai orangtua, Hiler selalu mendukung segala cita-cita kelima putra dan putrinya. Ronaldo sendiri merupakan putra ke-4 dari 5 bersaudara.

(Baca: Semua Harus Kompak, Tim Asesmen akan Datang Menilai Kaldera Toba)

Sejak kecil, Ronaldo terkenal dengan sifatnya yang disiplin dan pantang menyerah. Sempat mengikuti Seleksi Penerimaan Anggota Polri TA 2017, Felix yang saat itu gagal pada tes psikologi tetap bertekad memperbaiki kemampuannya sampai akhirnya lulus di tahun berikutnya.

(Baca: Mahasiswa Asal Tobasa Ciptakan Oven ‘Reinkarnasi Andaliman’)

“Selama satu tahun itulah dia mempersiapkan dirinya baik-baik, segala biaya yang dikeluarkan untuk melengkapi syarat-syarat dan biaya pulang pergi Bogor-Bandung selama proses seleksi, adalah hasil tabungannya selama setahun menjalani pekerjaan sebagai pengemudi ojek online,” ucap Hiler.

“Semoga keberhasilan anak saya ini menjadi motivasi bagi remaja-remaja lain yang bercita-cita menjadi anggota Polri. Seorang anak sopir angkot yang pernah bekerja menjadi pengemudi ojek online saja mampu diterima menjadi anggota Polri, hal ini membuktikan betapa Penerimaan Anggota Polri sekarang ini sangat bersih dan transparan,” tandasnya.

Share this: